MY LOVELY BLIND DATE COUPLE (PART 2)

cover 1.jpg

Genre   : Comedy-Romance

Cast : Cho Kyuhyun dan yang lainnya

Disclaimer: Cerita ini murni buatan author. Tolong jangan sampe ada yg plagiat. Klo mau share d tempat lain boleh, tp tetep full credit. klo ada yang liat ff ini di suatu tempat dan g mencantumkan credit, tolong kasih tau author yee.. hehe.

ps. kemungkinan bakal di share di sparkyuindonesia.wordpress.com juga ^^

 

“Jinjja. Tentu aku mau menikah denganmu.”

Langkah kaki Kyuhyun terhenti. Senyum nya menghilang, wajahnya mendongak ke arah Seohyun yang hingga saat ini belum menyadari keberadaannya.

Senyum Seohyun mengembang berbanding terbalik dengan sosok pria yang kini tengah memperhatikannya dalam diam. Buket mawar merah yang sedari tadi digenggamnya sudah terjatuh di jalan dan dia sama sekali tidak punya keinginan untuk memungutnya.

Kyuhyun berbalik. Rasanya ia tidak sanggup berdiri. Udara dingin yang tadi bisa dihalau hanya dengan semangatnya, kini terasa begitu menusuk setiap inci tubuhnya. Mantelnya seolah-olah seperti menghilang. Tubuhnya serasa ditusuk oleh ribuan jarum dingin yang tak terlihat. Tanpa berkata dan keinginan menyapa, Kyuhyun berbalik dalam diam. Kembali ke apartemennya dengan langkah gontai.

Flashback end.

Dalam gelap Kyuhyun berusaha untuk tidur. Tanpa sadar, air mata meleleh di pipinya.

“Wae yo? Seohyun-na..” ucap Kyuhyun lirih sebelum akhirnya jatuh tertidur karena lelah.

 

Keesokan harinya.

Kyuhyun tengah mengendarai mobilnya melintasi kota seoul. Gerah rasanya. Ibunya masih tetap bersikeras agar ia pergi ke kencan buta. Tanpa henti, sang ibunda terus membujuknya. Seperti saat ini. Suara ibu Kyuhyun terus menggema melalui speaker smartphone nya.

“Eomaaaa…” Kyuhyun mulai merajuk. “Sudah kubilang aku tidak mau. Aku lelah Eomma” lanjut Kyuhyun.

“Ayolah nak.. Kalau kau menolak, Eomma bingung bagaimana caranya mengatakan hal ini pada teman Eomma. Dia itu sahabat karib Eomma semasa SMA. Lagipula kalian kan hanya kencan buta. Jika dirasa tidak cocok, ya jangan menikah. Eomma tidak enak dengan sahabat Eomma itu” Lanjut Eomma.

“Itu sih bukan urusanku.” Jawab Kyuhyun ketus. Dia mulai lelah dengan semua ini.

“Hei.. Kyuhyun-..”

‘Tut’

Kyuhyun pun memutuskan sambungan telpon dengan ibunya. Dia sudah tidak mau mendengar apapun lagi mengenai kencan buta nya. Kyuhyun memutar balikan kemudi nya. Diarahkan mobilnya ke salah satu kafe favorit nya. Tempat yang selalu ia gunakan untuk menghabiskan waktu jika ada masalah yang mulai membebaninya.

Happy Cafe

“Silahkan Tuan, pesanan Anda.” Ucap Donghae, salah satu pelayan di Happy Kafe.

Kyuhyun melontarkan sedikit senyuman sebagai balasan. Diletakkannya smartphone miliknya yang terus menyerukan pesan-pesan dari ibunya agar menyetujui rencana kencan buta ini.

‘Trek’

Kyuhyun sedikit menyesap Caffe latte pesanannya. Aroma kopi membuat pikirannya kembali tenang. Inilah sebabnya Kyuhyun betah menghabiskan waktu berjam-jam di kafe ini. Seperti namanya, kafe ini selalu berusaha menghadirkan suasana nyaman yang membuat hati pelanggannya bahagia.

‘Praang’

Kyuhyun mendongakkan kepalanya ke arah sumber suara.

Di ujung kafe yang berada berlainan dengan tempatnya duduk saat ini, terlihat seorang pelayan kafe tengah membungkuk. Rambut panjangnya yang terurai berulang kali naik-turun karena dirinya yang tak kunjung henti membungkuk. Ucapan maaf berkali-kali terlontar dari bibirnya.

“Maaf.. Saya benar-benar minta maaf” ucap gadis pelayan tersebut berulang-ulang seperti kaset rekaman rusak.

“Minji-ya.. Kau tidak apa-apa?” tanya Hae Ra pada Minji, rekan kerja sekaligus sahabatnya itu.

“A-aku tidak apa-apa” jawab Minji gugup.

“Ya! Bagaimana bisa kau malah mengkhawatirkan itu terlebih dahulu? Harusnya kau bertanya kondisi pelanggan dulu.” Ujar Lee Yoona, pengunjung yang terlibat dalam insiden Cangkir-Pecah-Minji.

Hae Ra terkesiap. Benar.. Pelanggan ini benar..sebagai pelayan tidak sopan jika dia tidak bertanya kondisi pelanggannya saat ada suatu insiden terjadi.

“Maafkan saya Nona. Saya minta maaf karena tidak bertanya kondisi anda terlebih dulu.” Hae Ra membungkukkan badannya ke arah Yoona.

Lee Yoona merapikan pakaiannya dengan angkuh. Disibakkannya rambutnya ke belakang bahu nya sebelum akhirnya berbicara dengan ketus.

“Baiklah. Untuk hal itu kau ku maafkan. But.. YOU!” hardiknya sembari menunjuk Minji yang membuat pelayan wanita itu terlonjak. “Apa yang akan kau lakukan untuk ini?” tunjuknya ke arah setitik noda kecil di pakaiannya.

Entah bagaimana noda itu bisa disana. Tapi yang jelas, setitik noda itu mampu membuat Minji tidak mampu berkata-kata.

“Sa-saya..” Minji gemetar saat memulai kalimatnya.

Kim Hae Ra mengetahui dengan pasti penyebab kenapa Minji gemetar saat ini. Jelas, membuat pelanggan kesal masuk dalam urutan atas pelanggaran di kafe itu yang dapat membuat seorang pegawai dipecat.

Berbeda dengannya, Minji bekerja di kafe ini karena ia butuh uang untuk tambahan biaya hidupnya. Kiriman dari orang tua nya hanya cukup untuk membiayai kuliahnya. Sedangkan untuk biaya hidup, Minji harus bisa mengurusnya sendiri.

“Jika Nona bersedia, saya akan mencuci nya.” Ucap Minji. Yah, hanya ini satu-satunya cara agar dimaafkan oleh pelanggan itu.

“Cih” Lee Yoona mencibir. “Laundry? Kau ingin merusak baju ini? Sebenarnya aku ingin minta ganti untuk baju ini. Tapi sudahlah. Toh kalian tidak akan mampu. Mana Manager kalian? Biar aku bicara dengan nya.” Ucap Yoona sambil lalu, kepalanya dijulurkan tinggi-tinggi mencari sang manager.

Untung hari ini pak manager tidak datang. Pikir Hae Ra.

Minji semakin bergetar, bayangan akan dirinya dipecat semakin jelas. Bagaimana caranya dia bisa mendapatkan pekerjaan baru dengan cepat jika ia dipecat dari kafe ini. Kafe ini adalah tempat kerja terbaik baginya. Jam kerja yang fleksibel dan lokasi nya yang dekat dengan kampusnya adalah alasan utama. Belum lagi manager mereka suka memberi bonus berupa kue-kue buatan kafe ini.

Hae Ra memperhatikan dengan baik baju yang dikenakan oleh Yoona. Entah kenapa rasanya baju ini familiar. Bukannya itu baju yang bulan lalu ditawarkan Heechul Oppa padanya?

Heechul Oppa atau Kim Heechul adalah kakak sepupunya yang kini telah menjadi salah satu desainer pakaian ternama di Korea. Beberapa kali ia meminta Hae Ra untuk menjadi modelnya. Dan sebagai balasannya ia memberikan Hae Ra rancangan terbaiknya secara berkala. Tentu tidak semua yang ditawarkan oleh Heechul Oppa selalu diterima oleh Hae Ra. Hanya beberapa saja yang sesuai dengan style nya yang akan dia terima.

Hae Ra juga termasuk dalam sedikit orang yang selera nya diakui oleh Heechul. Heechul seringkali meminta pendapat Hae Ra untuk rancangan barunya. Apakah layak dijual mahal atau tidak. Jika sebuah rancangan tidak sesuai dengan selera Hae Ra, biasanya Heechul langsung menurunkan harganya. Dan baju yang tengah dipakai Yoona saat ini adalah salah satu nya.

“Baju itu..” belum sempat Hae Ra menyelesaikan kalimatnya Yoona sudah memotong.

“Yah, Baju ini karya desainer terkenal. Salah satu karya nya yang luar biasa. Dengan uang gaji kalian mana mungkin sanggup mengganti baju ini.” Ucap Yoona menyombongkan dress selutut sederhana yang tengah dipakainya.

Yah, tapi baju yang kau banggakan itu masuk kategori cuci gudang bagiku. Balas Hae Ra dalam hati.

“Be-benarkah?” ujar Minji semakin ketakutan.

Hae Ra menenangkan sahabatnya “Biar kuurus.” Katanya sambil tersenyum.

“Dress yang kau pakai itu koleksi musim gugur dari Kawai Boutique kan? Desainernya yang bernama Kim..-“ Kata-kata Hee Ra terpotong oleh suara berat yang tiba-tiba muncul dari balik bahunya.

“Maksud kalian itu karya Kim Heechul?” mendadak saja Kyuhyun ikut serta dalam pembicaraan.

‘klik’

Tanpa berbicara dan tanpa meminta izin, Kyuhyun memotret Yoona dan langsung mengetik dengan cepat di smartphone miliknya.

“Yak! Apa yang kau lakukan!” pekik Yoona pada Kyuhyun.

“Sssstt…” Kyuhyun meminta Yoona untuk diam.

“Kau ini…!”Yoona ingin kembali berteriak sebelum akhirnya terdiam karena mendengar suara ringtone dari hp Kyuhyun.

“Halo. Ah, Kim Heechul” sapa Kyuhyun riang sembari mengaktifkan mode loud speaker di hp nya.

“YAK! Bocah.. panggil aku Hyung!” balas Heechul kesal yang ditanggapi Kyuhyun dengan suara he-he-he nya.

“Maaf-maaf. Hyung, kau sudah liat foto yang ku kirimkan tadi?” tanya Kyuhyun langsung yang mengejutkan semua orang yang ada disana. Tidak terkecuali Hae Ra yang terkejut karena pengunjung yang tidak jelas asalnya ini mengenal Heechul Oppa.

“Iya. Makanya aku menelpon mu. Untuk apa kau perlihatkan karya gagal ku itu? Memberikan kenangan buruk saja.” Balas Heechul malas.

Kata-kata nya ini sontak membuat Yoona menjadi malu dan menerbitkan senyum kemenangan di wajah Hae Ra. Beberapa pengunjung yang sejak tadi memperhatikan mereka pun melemparkan cibiran ke pada Yoona.

“Jinjja? Tapi gadis yang mengenakannya bilang kalau dress itu salah satu karya spektakuler milikmu?” tanya Kyuhyun memanas-manasi sembari melirik ke arah Yoona.

“Heh? Karya spektakuler apanya? Kau ingat soal sepupu ku yang sering ku ceritakan padamu? Adik dari Kim Kibum? Dia yang selalu kujadikan tempat meminta pendapat untuk karya terbaruku. Karena selera nya bagus. Dan menurutnya, baju itu masuk kategori cuci gudang, makanya langsung ku sale bulan lalu. Memang kenapa?”

“Ah, kebetulan pelayan di kafe ini menumpahkan sedikit noda ke karya ‘spektakuler’ milikmu itu. Dan gadis yang mengenakannya minta untuk ganti rugi dengan.. hmm..entahlah.. baju yang sama dengan itu dan…harga yang menurutnya melebihi gaji pegawai disini.” Jelas Kyuhyun malas sembari memutar matanya.

“Lalu?” Heechul masih menangkap ada ruang kosong dalam pembicaraan mereka.

“Apa masih ada stock nya? Biar gadis ini berhenti berisik di kafe yang harusnya menyenangkan ini.. yah.. walaupun jika memang harganya benar-benar mahal, sepertinya harus kubayar dengan nyicil. “ Kyuhyun menyindir Yoona dengan jelas.

Yoona terlihat semakin salah tingkah. Dia benar-benar tidak pernah menyangka. Keinginannya untuk menyombong dihadapan sahabat-sahabatnya semasa SMA malah berbalik seperti ini. Siapa yang menyangka bahwa teman dari desainer ternama yang hasil karya nya tengah dipakai olehnya saat ini, ternyata berada di tempat yang sama dengannya. Dengan menahan rasa kesal dan malu luar biasa, Yoona pun akhirnya berbalik dan pergi meninggalkan kafe tersebut yang diiringi dengan terbitnya sebuah senyum penuh kelegaan di bibir Minji.

—tbc—

Leave a comment