Title : Mianhae, My Beautiful Eyes…
Cast : Park JungSoo (Leeteuk), Choi Hyunmi (as You), Choi Siwon (as Hyunmi’s Brother)
Genre : Drama, Angst, Romance
Rating : PG 17
Author : @Shichaaulia
Songfict : SUJU – It’s You
MBLAQ – It’s War
Disclaimer : FF INI MURNI MILIK AUTHOR. JIKA ADA KESAMAAN CERITA, TOKOH DAN TEMPAT. ITU SEMUA HANYA KEBETULAN SEMATA. FF INI SEDIKITNYA TERINSPIRASI DARI DRAMA CITY HUNTER & MV MBLAQ – IT’S WAR 😀 TUHAN ITU MAHA MENGETAHUI, JADI JANGAN BERCITA-CITA JADI PLAGIAT.^^
HAPPY READING, GUYS! ^^
-Play : SUJU – It’s You-
Beginikah hidup dalam kebohongan, bersembunyi dari kebohongan, hidup dalam kejaran, bersembunyi dari kesalahan…
-Jung Soo POV-
Aku terus berlari walau nafasku sedikit berat. Luka tembak di bahuku benar-benar membuatku sedikit sulit untuk berlari. Namun, itu bukan masalah. Aku harus terus berlari untuk menyelamatkan diri.
TOK! TOK! TOK! Aku terus mengetuk pintu rumah yang tersembunyi itu. Darah dibahuku semakin banyak dan kini mulai terasa dingin. Aku tebaring lemas. Aku pingsan.
– Jung Soo POV End-
-Hyunmi POV-
Kudengar ketukan pintu yang sangat mengagetkanku. Aku bangkit dari ranjang dan terdiam sejenak. Siapa yang bertamu malam-malam begini? Aku turun dari ranjang dan segera berjalan menuju pintu depan. Perlahan kubuka pintu dan kudapati seorang namja sedang tergeletak tak berdaya di depan pintu.
Semula aku terkejut dan sedikit merasa takut. Lalu aku berjongkok di samping tubuhnya untuk melihat lebih jelas wajah namja itu. Kuraba lehernya untuk memastikan apa dia masih hidup. Ternyata denyut jantungnya masih terasa. Aku pun memutuskan untuk membawanya ke dalam rumah. Tapi, apa ini? Kurasakan tangan kiriku basah. Aku tercengang saat melihat darah membasahi telapak tanganku yang tadi memegang bahu kanannya. Aku semakin kasihan melihatnya lalu segera kupapah namja itu masuk ke dalam rumah.
***
Kurebahkan tubuh namja itu di atas ranjangku. Perlahan kubuka T-shirt dan jaketnya. Tubuhnya sedikit kusampingkan agar aku bisa mengobati luka di bahunya. Kulihat, sepertinya dia mengalami luka tembak, lalu kuambil beberapa peralatan operasi yang sudah lama tidak ku sentuh. Ya, dulu aku memang seorang dokter bedah.
-Hyunmi POV End-
***
– Jung Soo POV-
“Aw!” kurasakan sakit dan kaku pada otot bahuku. Ku singkap selimut putih yang menutupi tubuhku. Aku sedikit tercengang melihat ada perban yang membalut bahu kananku. Aku bangun dan duduk di atas ranjang yang cukup besar itu. Kuperhatikan sekeliling ruangan dan bergumam, “Dimana aku?”. Aku pun beranjak dari ranjang dan keluar dari kamar yang asing itu. Aku berjalan menuju sebuah ruangan dan kudapati seorang yeoja berambut panjang sedang menata hidangan makanan di meja makan. Tersadar dengan kehadiranku, ia menoleh ke arahku dan membuatku sedikit terkejut.
“Eh, kau sudah bangun?” Tanya yeoja itu dengan senyum yang cukup manis.
“Bajumu sedang kucuci, sebentar aku ambilkan baju ganti” ucapnya begitu ramah lalu pergi ke sebuah kamar. Sedangkan aku, aku masih berdiri seperti orang bodoh.
“Ini, pakailah!” ucap yeoja itu sambil menyodorkan sebuah T-shirt dan jaket. Aku memandangnya heran seakan bertanya, “kau kan wanita? Kenapa bisa punya baju namja?”
“Itu milik kakakku, sudah pakai saja!” ujarnya masih tersenum ramah lalu berjalan menghampiri meja makan.
– Jung Soo POV End-
-Hyunmi POV-
Setelah dia memakai baju, aku menariknya menghampiri meja makan untuk sarapan bersama. Entah kenapa dia sepertinya masih bingung. Apa mungkin dia tidak ingat bahwa semalam dia yang mengetuk pintu rumahku?
“Makanlah yang banyak agar kau cepat sembuh!” ucapku padanya yang masih terdiam sambil menggenggam sendok di tangan kanannya.
“Kau siapa?” akhirnya namja itu membuka mulutnya. Aku menghentikan aktifitas makanku, lalu tersenyum ke arahnya.
“Jeoneun, Choi Hyunmi imnida” ucapku sambil mengulurkan tangan. “Namamu?” lanjutku.
“Park Jung Soo imnida” jawabnya tanpa menjabat tanganku dan sedikit menundukan kepalanya.
“Chosumnida. Ayo makan lagi!” aku pun melanjutkan aktivitas makanku yang tadi sempat terpotong.
“Apa kau… seorang dokter?”
“Ne, tapi itu dulu. Ohya, memangnya semalam kau darimana? Kenapa bisa tertembak?”
“I-itu… aku tidak bisa mengatakannya” jawabnya sambil tertunduk.
“Baiklah, gwaenchana. Lalu, dimana rumahmu?”
“Aku… tidak punya rumah” hatiku terenyuh mendengar jawabannya.
“Kalau begitu, kau tinggal saja disini. Lagipula lukamu benlum sembuh benar. Disini juga ada kamar kosong, kau bisa memakainya”
“Jeongmal gomawo kau sudah banyak membantuku” lirihnya. Kali ini terlukis sebuah senyuman di wajahnya. Aku senang melihatnya tersenyum..^^
***
Sejak saat itu, ia tinggal di rumahku. Kebetulan dulu aku mempunyai kakak laki-laki, jadi kamar Siwon Oppa bisa ia tempati. Selama ini, dia tidak pernah macam-macam atau menyentuhku sedikitpun. Kurasa, dia namja yang baik dan sangat menghormati seorang yeoja. Tapi, aku heran padanya. Dia selalu saja keluar malam. Dia bilang, pekerjaannya dimulai saat malam hari. Ini memang sedikit aneh, tapi aku percaya padanya selama dia pulang ke rumah dengan keadaan baik-baik saja.
-Hyunmi POV End-
– Jung Soo POV-
Aku membuka pintu rumah sederhana yang sudah hampir satu bulan aku tempati. Kudapati Hyunmi sedang tertidur pulas diatas sofa ruang tamu tanpa selimut. Jam dinding sudah menujukkan pukul 3 dini hari. Mungkin dia menungguku pulang. Aku mengambil selimut dari kamar dan menyelimuti tubuhnya. Aku tersenyum melihatnya tertidur pulas. Dia benar-benar cantik. Kusibak beberapa helai rambut yang menutui matanya. Bulu matanya yang panjang benar-benar melengkapi mata indahnya. Seandainya aku bukan orang jahat, aku ingin sekali hidup dengannya sebagai sepasang kekasih.
Mata indah itu terbuka, aku tercekat dan melepaskan jari-jari tanganku yang tadi mengelus pipi halusnya.
“Kau sudah pulang?” tanyanya lalu duduk di sampingku.
“Ne, hari ini pekerjaanku tidak terlalu banyak. Maaf, aku sudah mengganggu tidurmu…”
“Gwaenchana. Sekarang tidurlah, aku tahu kau sangat lelah” ucapnya sambil tersenyum. Senyum yang selalu membuatku merasa tenang.
– Jung Soo POV End-
***
-Hyunmi POV-
Hari ini aku sangat merindukan Siwon Oppa. Rasanya sudah lama aku tidak mengunjungi makamnya. Ya, sepertinya aku harus mengunjunginya sekarang. Oppa juga pasti merindukanku.
Beberapa bulan yang lalu, Oppa meninggal karena di tembak secara misterius. Kejadian mengerikan itu terjadi tepat di hari wisuda Oppa. Ia baru saja lulus dari universitasnya. Hari kebahagiaan itu berakhir menjadi tangisan.
-Flashback-
“Oppa, chukkae!” Hyunmi memeluk Siwon begitu gembira.
“Gomawo adikku tercinta!” ucap Siwon yang masih mengenakan topi toganya.
“Oppa, malam ini kita berpesta ya!” pinta Hyunmi dengan manja.
“Tentu saja. Kita undang Appa dan Eomma!” sahut Siwon tak kalah senang. Hyunmi pun mengeluarkan ponselnya dan segera mnghubungi kedua orang tuanya yang kini tinggal di Busan.
Play : MBLAQ – It’s War
Tanpa disadari keduanya, ada seseorang sedang memperhatikan mereka dari atas gedung. Ia menggenggam sebuah senapan besar dan mengarahkannya pada Siwon. Setelah beberapa detik membenarkan titik target. Akhirnya sebuah peluru meluncur dan menembus tepat di jantung Siwon. Seketika, darah keluar dari dada dan mulutnya. Ia terbaring di atas rumput. Semua mahasiswa dan para keluarga yang datang pun menjerit ketakutan dan langsung berlari meninggalkan halaman universitas itu. Hyunmi yang berdiri tidak jauh dari kakaknya, langsung menjatuhkan ponsel yang dari tadi di genggamnya. Matanya membelalak menatap kakaknya yang sudah terbaring tak sadarkan diri diatas rumput hijau itu.
“Oppa! Bangunlah! OPPA…!!!” Hyunmi berteriak histeris berharap kakak tercintanya baik-baik saja. Tapi takdir berkehendak lain.
-Flashback End-
Aku membuka pintu kamar Siwon Oppa. Semuanya masih tertata rapi seperti dulu. Sepertinya Jung Soo sangat rajin membersihkannya dan tidak menyentuh barang-barang milik Siwon Oppa. Dia benar-benar namja yang sangat baik. Aku menghampiri ranjang dan duduk di pinggirannya. Kubuka laci meja dekat ranjang. Aku tercengang saat melihat sebuah pistol di dalamnya. Kenapa ada benda seperti ini dikamar Siwon Oppa? Apakah Donghae yang menyimpannya? Lalu kulihat ada beberapa koran di dalamnya. Aku mengernyitkan kening. Kenapa bisa ada banyak Koran disini? Apa Jung Soo sengaja menyimpannya? Pantas saja, beberapa bulan ini tidak pernah ada Koran untukku. Aku memeriksa Koran itu, dan betapa terkejutnya aku saat melihat foto namja yang kini tinggal bersamaku tercetak dihalaman depan.
“Bu…buronan?” ucapku tercekat saat membaca artikel tentang Jung Soo. Aku kembali melanjutkan membaca artikel itu. Apa ini? Kenapa nama Siwon Oppa tertulis disini? Mataku kembali membulat sempurna saat membaca Siwon Oppa adalah korban kelima dari perbuatan Siwon. Aku benar-benar tidak percaya ini. Air mataku terjatuh seketika. Jadi… namja yang selama ini tinggal bersamaku adalah… pembunuh Oppaku?
“Hyunmi? Kau sedang apa?” terdenganr suara namja dari arah belakangku. Jung Soo? Aku membalikkan badanku lalu mengarahkan pistol yang kupegang ke arahnya. Sepertinya aku berhasil membuatnya terkejut.
“Choi Hyunmi, apa yang kau lakukan? Itu berbahaya!” ujarnya panik.
“Berbahaya? Kau sudah membunuh kakakku dengan beda berbahaya ini!” bentakku di sela-sela tangisku.
“Mworago? A-apa maksudmu?”
“6 bulan yang lalu kau membunuh kakakku dihari kelulusannya! Manusia macam apa kau ini? Kenapa kau membunuh kakakku?! Apa salahnya padamu?!!” tangisku meluap.
“Baik, aku minta maaf. Aku idak tahu kalau itu kakakmu”
“Pergi! Pergi dari sini! Aku tidak mau melihatmu lagi! PERGIII!!!” aku berteriak sjadi-jadinya. Dan akhirnya dia pun pergi. Aku terduduk lemas di atas lantai. Aku masih tidak percaya ini. Kenapa harus dia yang membunuh kakakku?
-Hyunmi POV End-
***
– Jung Soo POV-
“ARRGGKKHH!!! Kenapa ini bisa terjadi?!” aku mengacak rambutku kesal. Jadi, gadis yang kucintai itu adalah adik dari orang yang telah kubunuh dengan tanganku sendiri.
Ponselku berdering. Kulihat sederet nama yang selama ini sangat kubenci. Nama seseorang yang membuat hidupku hancur, yang membuatku menjadi pembunuh bayaran seperti ini.
“Yeoboseyo…” ucapku malas.
“Aku akan segera kesana” aku menutup ponsel dan segera pergi ke tempat bosku. Jauh di dalam lubuk hatiku, aku sangat benci pekerjaan ini. Menghabisi nyawa orang-orang yang sama sekali tidak ku kenal. Menghabiskan waktu untuk bersembunyi dari kejaran polisi. Aku benar-benar ingin semua ini berakhir.
Aku membungkuk hormat pada seorang pria paruh baya yang sedang duduk santai di hadapanku. Ia tersenyum ke arahku. Sepertinya aka nada korban tak berdosa lagi hari ini.
“Jung Soo, hari ini target kita adaah seorang yeoja.” Ujarnya sukses membuatku terkejut. Jujr saja, selama ini belum pernah aku menghabisi nyawa seorang yeoja.
“Dulu dia pernah bekerja sebagai dokter bedah, tapi ia berhenti setelah mengalami kegagalan saat mengoperasi pasiennya. Dan sekarang dia hanya tinggal sendiri setelah kakaknya meninggal karena kau yang membunuhnya. Dia sangat berbahaya, jadi kau harus segera menghabisinya!” Jelasnya sukses membuatku tercengang kaget. Yeoja? Dokter bedah? Apa korban selanjutnya adalah… Hyunmi?
“Mworago? A-aku tidak mau!” bantahku.
“Kau sudah berani membantah? Hei Park Jung Soo, kau harus ingat. Nasib keluargamu ada di tanganku! Hahaha!”
“Kau memang sangat picik! Baiklah, aku akan melakukannya!” Aku menatapnya penuh kebencian lalu pergi dari tempat terkutuk itu.
***
“Bagaimana ini? Mana mungkin aku membunuhnya. Aku sangat mencintainya!” ini benar-benar tidak masuk akal. Kenapa harus dia yang jadi korban selanjutnya? Sudah cukup aku membuatnya menderita. Sebenarnya apa masalah bos dengan keluarga Choi?”
***
Aku mengetuk pintu rumah sederhana itu. Rasanya sudah lama sekali aku tidak mengunjungi rumah ini. Tak lama, keluar seorang yeoja cantik yang sangat aku rindukan. Kini ia berdiri di depanku, ingin sekali rasanya aku memeluknya. Tapi setelah melihatku, ia langsung menutup kembali pintunya dengan kasar. Namun dengan sigap aku segera menahannya.
“Choi Hyunmi! Kumhon dengarkan aku dulu! Aku tidak akan melukaimu, aku hanya ingin mengatakan sesuatu. Cepatlah tinggalkan kota ini! Disini sangat berbahaya!” Belum aku menyelesaikan perkataanku, ia langsung membanting pintu dan menguncinya.
“Choi Hyunmi!!” Teriakku.
Apa yang harus aku lakukan sekarang?
***
Play : MBLAQ – It’s War
Hari demi hari kulalui dengan kecemasan. Aku harus membunuh gadis yang kucintai? Gadis yang sudah menyelamatkan nyawaku. Gadis yang sangat ingin kunikahi. Yang benar saja? Sungguh, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang.
“Yeoboseyo?” Ucapku saat mengangkat ponselku yang dari tadi berdering.
“Park Jung Soo, apa saja yang kau lakukan selama ini?! Kenapa kau belum juga membunuh gadis itu?!” Suara berat dan lantang itu langsung menyerbu telingaku.
“A-aku… aku sedang mencari cara bos…” jawabku gelagapan.
“Ini sudah minggu kedua! Baiklah jika kau tidak mau menghabisinya, biar aku yang melakukannya sendiri!” telpon pun terputus tanpa sempat kujawab keputusannya. Jantungku berdegup kencang, ketakutan itu muncul lagi. Pikiranku tertuju pada Hyunmi. Kini nyawanya benar-benar terancam. Aku harus melindunginya!
Aku berlari sekencangnyamenuju rumah sederhana itu. Dan saat sampai dirumahnya, aku tidak menemukan sosok gadis itu. Kepanikanku memuncak. Aku kembali berlari berharap ‘ahjussi brengsek’ itu tidak menemukannya. Aku terus berlari walau nafasku tersenggal dan sampai akhirnya aku menemukan sosok manis itu. Ia berdiri tepat didepanku. Sungguh, yeoja manis yang sangat kurindukan.
“Choi Hyunmi…” Ucapku sambil bernafas lega. Dia menatapku penuh kebencian dan hendak beranjak dari tempatnya.
“Tunggu!” Aku menahan tangannya.
“Lepaskan! Atau aku beteriak?!” Ancamnya.
“Silahkan berteriak, aku tidak akan mengganggumu. Tolong dengarkan aku baik-baik…” aku mentap lekat mata indahnya. Benar-benar indah.
“Cepat tinggalkan kota ini, ini terlalu berbahaya untukmu!” Lanjutku.
“Apa maksudmu? Kenapa kau selalu menyuruhku meninggalkan kota ini? Sebenarnya apa yang terjadi?”
“Karena aku mencintaimu…” Perkataanku sukses membuat matanya membulat sempurna. Sepertinya dia bingung, tapi aku tidak mungkin menjelaskan di saat darurat seperti ini. Kulihat ada seseorang dibelakangnya mengarahkan sebuah senapan. Kali ini mataku yang sukses membulat sempurna. Segera kutarik tubuh Hyunmi dan memeluknya dan kini kami bertukar posisi. Dalam hitungan detik aku merasakan sesuatu menembus punggungku. Ya, aku pantas merasakan apa yang pernah kakak Hyunmi rasakan.
– Jung Soo POV end-
-Hyunmi POV-
Tiba-tiba namja itu menarik tubuhku dan memelukku. Dan… entah apa yang terjadi. Dia terjatuh sebelum ia sempat tersenyum padaku. Aku tercekat melihatnya. Ia tertembak.
“Jung Soo! Park Jung Soo!!” Teriakku saambil memeluk setengah tubuhnya yang sudah tergeletak di atas tanah.
“Jung Soo-ah, apa yang kau lakukan? Kenapa kau melakukan ini?!” Air mataku kini jatuh.
“Sudah kubilang… karena aku… mencintaimu… ce-pat… per-gi-lah… selamat-kan diri-mu! Ku-mohon…” Ia terus berbicara dengan susah payah dan sampai akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya.
“JUNGSOO! PARK JUNGSOO!!” aku terus berteriak sambil mengguncangkan tubuhnya yang sudah tak bernyawa.
Tidak Jung Soo, aku tidak akan pernah meninggalkan kota ini. Aku harus menyelesaikan semuanya. Aku tidak akan pernah membiarkan orang yang telah membuat kakakku dan kau terbunuh hidup dengan tenang. Aku akan membalasnya!
Park Jung Soo, saranghae…
-END-
LEAVE A COMMENT PLEASE! ^^
sparkyuindonesia 